BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mengajak warga agar bersama-sama menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah ke sungai dan drainase guna mengantisipasi banjir.
"Antisipasi banjir tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, melainkan membutuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dengan menjaga lingkungan terutama buang sampah tidak dialirkan sungai yang dapat memicu terjadinya penyumbatan serta banjir," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandarlampung Yusnadi Ferianto, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan bahwa pemerintah sebenarnya sudah semaksimal mungkin mencegah terjadinya banjir, dengan sejumlah perbaikan-perbaikan drainase dan tanggul serta menerjunkan tim guna membersihkan sungai dan drainase dari tumpukan sampah.
"Kami sendiri (DLH) ada tim yang berisikan 50 orang untuk mengatasi masalah drainase mampet atau kondisi darurat saat hujan. Kemudian ada juga program gerebek sungai di tingkat kecamatan dan kelurahan," kata dia.
Yusnadi pun mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dengan potensi banjir akibat curah hujan tinggi dan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini.
"Jadi masyarakat harus hati-hati karena cuaca tidak menentu, bisa hujan deras disertai angin kencang. Maka diimbau jangan membuang sampah sembarangan, apalagi ke kali atau sungai, karena itu bisa memicu banjir,” katanya lagi.
Menurutnya, titik-titik rawan banjir di Kota Bandarlampung ada hampir di setiap kecamatan, terutama kawasan padat penduduk dan di daerah rendah.
"Karena itu, langkah antisipasi harus dilakukan sejak dini, baik melalui pengerukan saluran, normalisasi sungai, maupun edukasi masyarakat. Antisipasi ini harus jalan, baik di tingkat kecamatan maupun oleh masyarakat sendiri, karena musim penghujan selalu membawa risiko. Kalau semua sadar menjaga lingkungan, dampak banjir bisa ditekan,” kata dia.